Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah menceritakan mengenai kisah Isra' Mi'raj yang bersandar pada Abdullah bin Mas'ud mengisahkan bahwa Rasulullah SAW yang pada saat itu didatangi oleh Buraq, binatang yang biasa ditunggangi oleh para nabi sebelumnya.
Lalu Rasulullah SAW dinaikkan ke punggungnya dan ia pun terbang bersama malaikat Jibril. Beliau bisa melihat berbagai tanda kebesaran Allah SWT di antara langit dan bumi hingga berakhir di Baitul Maqdis.
Ibnu Ishaq menerima kisah dari seseorang yang dapat dipercaya, dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa ia mengatakan mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Setelah menyelesaikan semua urusan di Baitul Maqdis, didatangkanlah kepadaku mi'raj (alat untuk naik). Belum pernah aku melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. Benda itulah yang terulur dan dilihat oleh mata orang yang sekarat.
Selanjutnya, Jibril membawaku naik hingga tiba di salah satu pintu langit yang bernama pintu Hafadzah. Di pintu itu ada malaikat bernama Ismail. Ia membawahi 12 belas ribu malaikat, dan masing masing dari 12 ribu itu membawahi 12 ribu malaikat lainnya."
Setelah itu, Rasulullah SAW melanjutkan, "Saat aku dibawa masuk ke pintu itu, malaikat tersebut bertanya, 'Siapa orang ini, Jibril?' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Malaikat bertanya lagi, 'Apakah ia sudah diutus?' Jibril menjawab, 'Ya.' Lantas malaikat itu mendoakan kebaikan untukku dan berbicara kepadanya."
Ibnu Ishaq berkata bahwa seorang ulama yang mendapatkan cerita ini dari Rasulullah SAW menuturkan kepadanya bahwa beliau berkisah,
"Para malaikat menyambutku saat aku tiba di langit dunia. Semua malaikat menyambutku tertawa dan memberi kabar gembira, mengatakan perkataan-perkataan yang baik, dan mendoakan kebaikan bagiku.
Hingga bertemulah aku dengan satu malaikat yang mengatakan seperti yang dikatakan oleh malaikat-malaikat lain, dan mendoakanku seperti doa yang dipanjatkan oleh malaikat-malaikat lain.
Hanya saja malaikat ini tidak tertawa, dan aku tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kulihat pada malaikat lainnya.
Aku berkata kepada Jibril, 'Wahai Jibril, siapakah malaikat yang berkata-kata kepadaku seperti malaikat yang lain, tetapi tidak tertawa kepadaku, dan aku tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kuterima dari yang lain?'
Jibril menjawab, 'Seandainya ia pernah tertawa kepada orang sebelum atau sesudahmu, niscaya ia akan tertawa kepadamu. Namun ia tidak tertawa. Ini adalah malaikat penjaga neraka.'"
MENGENAL MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH
oleh Admin | May 29, 2023 | Inspirasi
Malaikat yang dciptakan Allah Swt. dari cahaya ini hidup di suatu tempat yang berbeda dengan manusia, hewan, atau tumbuhan. Sejatinya, hanya Allah Swt. saja yang mengetahui di mana keberadaan malaikat. Berbeda dengan manusia dan jin yang memiliki hawa nafsu, malaikat telah disucikan Allah Swt. sehingga mereka terlepas dari perbuatan-perbuatan dosa. Maka, yang tersisa dari dalam diri malaikat hanyalah ketaatan serta kepatuhan terhadap segala perintah Allah Swt. Malaikat pun tidak pernah durhaka kepada-Nya.
Selain sifat taat dan patuhnya kepada Allah Swt., malaikat juga tidak berjenis kelamin. Maksudnya, malaikat bukanlah laki-laki atau perempuan. Tugas lain dari malaikat adalah bertasbih dan menyucikan nama Allah Swt. seumur hidupnya. Malaikat pun bisa berubah wujud sesuai dengan izin Allah Swt, dan gemar memohonkan ampunan kepada Allah Swt. bagi orang-orang yang istikomah dalam beriman serta bertakwa kepada Allah Swt.
Baca Juga: Bolehkah Menyalurkan Zakat ke Daerah Lain?
Tentunya sebagai muslim yang beriman, kita harus mempercayai malaikat-malaikat-Nya. Bahkan, iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua. Oleh karena itu, kita harus yakin dan percaya sepenuh hati bahwa malaikat itu benar-benar ada.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka. Maka malaikat, akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Q.S. Al-Fushilat: 30)
Sejak kecil kita sudah dikenalkan nama-nama malaikat. Yang harus kita ketahui, sebenarnya, malaikat itu banyak sekali jumlahnya. Hanya Allah Swt.-lah yang mengetahui secara pasti jumlah malaikat yang bertugas sesuai dengan kehendak-Nya. Hal itu sejalan dengan firman-Nya dalam surah Al-Muddatstsir ayat 31 berikut:
“Dan tidak mengetahui tentara Tuhanmu (malaikat) melainkan Dia sendiri (Allah).”
Yang pasti, ada 10 malaikat yang perlu kita ketahui nama dan tugas-tugasnya. 10 malaikat ini wajib kita ketahui dan tentunya wajib pula kita Imani.
Memiliki tugas utama untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul Allah Swt.
Tugas utamanya yakni membagikan rezeki kepada seluruh makhluk cipataan Allah Swt.
Tugasnya meniup terompet sangkakala saat kiamat nanti.
Tugasnya mencabut nyawa setiap makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt.
Bertugas untuk memberi pertanyaan di alam kubur atas perbuatan manusia yang dilakukan selama hidup di dunia.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Akad Nikah
Memiliki tugas yang sama dengan malaikat munkar
Bertugas untuk mengawasi dan mencatat amal baik yang dilakukan oleh manusia ketika hidup di dunia.
Bertugas untuk mengawasi dan mencatat amal buruk yang dilakukan oleh manusia ketika hidup di dunia.
Tugasnya menjaga surga.
Tugasnya menjaga neraka.
Perasaan kamu tentang artikel ini ?
Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh SubhanAllah Alhamdulillah Allahu Akbar……….
* KATA-KATA HIKMAH. RIZKI TIDAK AKAN PERNAH TERTUKAR*
Imam Hasan Al- Bashri berkata : Aku tahu rizkiku tidak mungkin tertukar dengan rizki orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu Amal-Amalku tidak bisa digantikan oleh orang lain,maka kusibukkan diriku bekerja dan beramal. · Aku tahu Allah selalu melihatku, karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan tuhanku.
Rezeki itu adalah fadl ( anugerah) dari Allah bukan dari hasil rekayasa akal, seandainya rezeki itu tergantung pada akal tentu makhluk yang tidak berakal (binatang) tidak mendapatkan rezeki, akan tetapi kenyataannya semua makhluk diberi rezeki oleh Allah tanpa terkecuali, itulah bukti bahwa Allah maha pengasih lagi maha penyayang.
Allah telah membagi rezeki dengan seadil-adilnya, karena Ia maha tahu akan kebutuhan hambanya. Jika seandainya semua makhluk diberikan rezeki melebihi kebutuhannya, tentu saja mereka tidaklah bertambah keimanannya melainkan kekufuran dan melampaui batas.
Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. ( QS. As-syura : 27 )
Maka tidak usah takut, rezeki kita tidak pernah tertukar dengan rezeki orang lain. Setiap orang memiliki bagian rezeki masing-masing, ada yang dilebihkan oleh Allah, ada pula yang sederhana, dan ada pula yang serba kekurangan. Semua itu pasti ada pesan hikmah yang ingin disampaikan oleh Allah kepada manusia. Namun sayang hanya sedikit diantara mereka yang mengetahuinya. Coba bayangkan, seandainya seluruh manusia kaya semua, atau miskin semua, tentu tatanan sosial tidak akan berjalan. Disebut kaya karena masih ada orang yang miskin, dan demikian pula disebut miskin karena ada yang kaya.
Kita tidak perlu memelihara sifat iri dengki terhadap nikmat yang ada ditangan orang lain, karena bagaimanapun rekayasa kita untuk merebut nikmat itu darinya akan berbuah sia-sia. Allah tidak pernah salah alamat dalam mengirimkan rezeki kepada hambanya, hal itu ditegaskan dalam firman-Nya : Dan janganlah kalian iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kalian lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. An-Nisa’ : 32 )
Wa’alaikum sallam warohmatullahi wabarokatuh. Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar Walahaulawala Quwwata illabilla hil ‘aliyil ‘azhim. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad. Astaghfirullahal ‘azhim wa atubu ilaih
Unduh aplikasi Bintangpusnas Edu di Website, Play Store, dan App Store.
Masuk ke akun anda untuk pengalaman baca Anda yang menyenangkan.
Bintangpusnas Edu memungkinkan Anda membaca buku favorit saat bepergian.
10 Malaikat Allah20222:56
Lagu Anak Islami Terkini20224:21
© 2020 Wadank swara indonesia
℗ 2020 Wadank swara indonesia
© 2020 Wadank swara indonesia
℗ 2020 Wadank swara indonesia
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT dari cahaya yang bersifat gaib. Malaikat merupakan salah satu dari beberapa jenis makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dan memiliki tugas-tugas khusus dalam melaksanakan perintah-Nya. Dalam Islam, malaikat dianggap sebagai makhluk yang sangat mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT.
Malaikat merupakan makhluk yang sangat berbeda dengan manusia dan jin. Malaikat tidak memiliki kehendak bebas seperti manusia dan jin, sehingga mereka selalu taat pada perintah Allah SWT dan tidak pernah melakukan kesalahan. Malaikat juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan dosa, sehingga mereka selalu melakukan tugas-tugasnya dengan sempurna dan tanpa cacat.
Tugas utama malaikat adalah untuk melakukan perintah Allah SWT dan mengatur segala urusan di alam semesta. Malaikat juga menjadi perantara antara manusia dan Allah SWT, dengan membawa doa dan permohonan manusia kepada-Nya. Selain itu, malaikat juga bertugas sebagai pelayan-pelayan Allah SWT dalam menjaga alam semesta dan memberikan petunjuk kepada manusia.
Dalam Al-Quran, terdapat beberapa jenis malaikat yang disebutkan. Beberapa di antaranya adalah malaikat Jibril, malaikat Mikail, malaikat Israfil, dan malaikat Izrail. Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu dan perintah Allah SWT kepada para nabi dan rasul. Malaikat Mikail bertugas untuk mengatur urusan rezeki dan kesejahteraan manusia. Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala pada saat kiamat tiba, dan malaikat Izrail bertugas untuk memisahkan nyawa manusia dari jasadnya pada saat kematian.
Selain itu, terdapat pula malaikat-malaikat lain yang bertugas untuk melakukan tugas-tugas khusus dalam mengatur alam semesta. Beberapa di antaranya adalah malaikat penjaga neraka, malaikat penjaga surga, dan malaikat penjaga lautan.
Meskipun malaikat merupakan makhluk gaib yang tidak dapat dilihat oleh manusia, namun dalam beberapa kejadian tertentu malaikat dapat menampakkan diri dalam bentuk manusia. Hal ini terjadi pada beberapa nabi dan rasul, seperti pada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Dalam Islam, malaikat dianggap sebagai makhluk yang sangat mulia dan dihormati. Oleh karena itu, umat muslim diajarkan untuk selalu mengagungkan malaikat dan berdoa kepada Allah SWT dengan menyebut nama malaikat. Umat muslim juga diajarkan untuk selalu mengikuti perintah Allah SWT dan berusaha untuk meneladani sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh malaikat, seperti kesucian, kejujuran, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Dalam kesimpulannya, malaikat merupakan makhluk gaib yang sangat mulia dan memiliki tugas khusus dalam mengatur alam semesta
Dalam sebuah riwayat diceritakan ada malaikat yang pernah dipatahkan sayapnya oleh Allah SWT. Hal itu dikarenakan malaikat tersebut tidak menghormati Nabi Muhammad SAW.
Kisah ini diceritakan dalam Imam al-Ghazali dalam Kitab Mukasyafat al-Qulub dan dinukil oleh Dian Erwanto dalam buku Kita Harus Bershalawat.
Diceritakan, pada suatu hari Malaikat Jibril datang menemui Rasulullah SAW lalu ia bercerita: "Ya Rasulullah SAW, dulu aku telah melihat seorang malaikat di langit sedang berada di atas singgasananya, ia mempunyai kemuliaan yang dikelilingi 70 ribu malaikat lainnya yang berbaris untuk melayaninya, karena Allah SWT menciptakan ia menjadi seorang malaikat yang mulia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi pernah pada suatu saat aku melihat dia seorang malaikat itu berada di Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah seraya menangis.
Ketika dia melihatku, maka dia berkata kepadaku, 'Wahai Malaikat Jibril, apakah engkau mau menolongku?' Aku (Malaikat Jibril) berbalik bertanya, 'Kesalahan apa yang engkau perbuat?'
Malaikat itu berkata, 'Ketika itu aku sedang berada di atas singgasana pada malam Isra Mi'raj, maka lewatlah di hadapanku yaitu Nabi Muhammad SAW, akan tetapi aku tidak berdiri untuk menyambutnya sehingga aku tidak menghormatinya, maka Allah menghukumku dengan ini (sayap yang patah) serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat.'
Malaikat Jibril berkata, 'Saat itu aku merendah diri di hadapan Allah mohon izin untuk memberinya pertolongan kepada malaikat tersebut, maka Allah berfirman, 'Wahai Jibril, katakanlahlah kepadanya agar membaca sholawat kepada Kekasih-Ku Muhammad SAW.'
Kemudian malaikat itu membaca sholawat kepadamu ya Rasulullah SAW, maka Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kembali kedua sayapnya lalu menempatkannya lagi di atas singgasananya seperti semula.