Aspek Keperilakuan Dalam Akuntansi

Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan

Riset Akuntansi keperilakuan didefinisikan sebagai riset yang mempelajari perilaku akuntan atau nonakuntan yang dipengaruhi oleh fungsi dan laporan akuntansi. Cakupan Riset Akuntansi keperilakuan meliputi tiga hal, yaitu:

Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan

Dalam salah satu cabang ilmu akuntansi ini, pengambilan keputusan harus melibatkan bagaimana perilaku seseorang sebagai sebuah pertimbangan.

Dengan mempertimbangkan perilaku manusia tersebut, membuat munculnya aspek sosial dalam bidang ilmu akuntansi.

Ruang lingkup akuntansi yang berkaitan dengan perilaku manusia ini antara lain:

Mengkaji tentang tingkah dan perilaku manusia terhadap konstruksi, bangunan, dan pemakan sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

Maksudnya, ruang lingkup akuntansi dapat melihat bagaimana gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain dalam perusahaan atau organisasinya tersebut.

Mengkaji pengaruh dari adanya sistem informasi akuntansi terhadap segala tindakan manusia yang berarti melihat pengaruh sistem akuntansi terhadap kinerja, produktivitas, kerja sama, hingga pengambilan keputusan.

Sebuah metode yang menjelaskan dan memprediksi tindakan dan perilaku manusia dan membuat sebuah strategi untuk mengubah tindakan tersebut.

Maksudnya adalah memanfaatkan Akuntansi untuk mempengaruhi perilaku manusia dan mengatasi resistensi perilaku manusia tersebut.

Keterampilan komunikasi dan interaksi

Selanjutnya, Schiff dan Lewin juga berpendapat bahwa keterampilan komunikasi dan interaksi merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan.

Artinya, bahwa keterampilan komunikasi dan interaksi yang baik dapat membantu para akuntan dalam mengambil keputusan yang tepat.

Hal ini dikarenakan komunikasi dan interaksi yang baik akan memungkinkan para akuntan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif yang tersedia.

Schiff dan Lewin menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan.

Kepemimpinan yang baik dapat membantu para akuntan dalam menetapkan tujuan yang jelas, membuat keputusan yang tepat, menghadapi tantangan baru, dan membantu para akuntan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

Terakhir, Schiff dan Lewin mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan. Penyesuaian diri adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berubah.

Dengan penyesuaian diri yang baik, para akuntan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya dan menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah.

Baca juga: Mengenal Berbagai Akun Pengeluaran dalam Akuntansi

Apa Saja Cakupan Akuntansi Keperilakuan?

Berikut ini adalah 3 cakupan akuntansi keperilakuan, yaitu:

Manfaat Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi organisasi, praktisi akuntansi, pemangku kepentingan, dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang manfaat akuntansi keperilakuan:

Akuntansi keperilakuan memberikan manfaat yang luas bagi organisasi, praktisi akuntansi, pemangku kepentingan, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memperhatikan faktor-faktor perilaku manusia dalam praktik akuntansi, organisasi dapat meningkatkan pengambilan keputusan, kinerja, transparansi, integritas, tata kelola perusahaan, dan hubungan dengan pemangku kepentingan, sambil juga membantu memecahkan masalah dan mendorong inovasi. Ini menegaskan pentingnya integrasi aspek keperilakuan dalam praktik akuntansi modern untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

Masalah dan aplikasi dalam akuntansi keperilakuan melibatkan berbagai situasi di mana faktor-faktor perilaku manusia memengaruhi praktik akuntansi dan pengambilan keputusan keuangan. Berikut ini beberapa contoh masalah dan aplikasi dalam akuntansi keperilakuan:

Efisiensi sistem akuntansi

Ketiga, masalah yang sering dihadapi oleh para profesional akuntansi adalah meningkatkan efisiensi sistem akuntansi. Efisiensi sistem akuntansi sangat penting agar para profesional akuntansi dapat menyediakan informasi akuntansi yang akurat dan up to date.

Untuk meningkatkan efisiensi sistem akuntansi, para profesional akuntansi dapat memanfaatkan teori behavioral accounting. Teori ini menyarankan agar para profesional akuntansi melakukan survei untuk mengetahui bagaimana orang-orang merespons informasi yang ada dalam sistem akuntansi.

Survei ini akan membantu para profesional akuntansi mengetahui bagaimana sistem akuntansi dapat ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi.

Baca juga: Memahami Prosedur Penerimaan Kas dalam Akuntansi dan Bisnis

Akuntansi keperilakuan adalah pendekatan untuk menerapkan prinsip psikologis dalam proses akuntansi. Ini menekankan pada dampak perilaku pada keputusan akuntansi dan mencoba mengintegrasikan kedua pendekatan.

Pendekatan ini telah digunakan untuk membantu akuntan memahami bagaimana perilaku organisasi dapat mempengaruhi hasil akuntansi dan bagaimana ini dapat membantu akuntan menghasilkan laporan yang lebih akurat.

Menghasilkan laporan keuangan yang akurat bisa dilakukan dengan menggunakan software akuntansi Kledo. Sebab, Kledo memiliki fitur yang canggih dan terintegrasi untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang dihasilkan terhindar dari kesalahan.

Selain itu, software ini juga menawarkan sistem otomatisasi untuk memastikan bahwa input data dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Hal ini memastikan bahwa data yang diperlukan tersedia dengan cepat, dan laporan keuangan yang dihasilkan tepat.

Tertarik mencoba? Anda bisa menikmati free trial Kledo selama 14 hari melalui tautan ini.

Content writer at Kledo Berhati Nyaman

Lulusan S1 Pendidikan Akuntansi yang gemar menulis serta mencintai alam, kucing, dan sesama manusia

Latest posts by Annisa Herawati

Ilmu akuntansi merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat luas. Karena bisa berkombinasi dengan berbagai bidang ilmu lainnya, termasuk ilmu sosial.

Salah satu ilmu akuntansi yang merupakan hasil kombinasi dengan bidang ilmu lainnya adalah Akuntansi Keperilakuan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai ilmu akuntansi keperilakuan.

Ilmu akuntansi dasar adalah bidang ilmu yang sangat luas sehingga bisa berkombinasi dengan bidang ilmu lainnya.

Salah satu bidang ilmu yang bisa berkombinasi dengan ilmu akuntansi adalah ilmu sosial.

Hasil kombinasi antara ilmu akuntansi dan ilmu sosial dikenal sebagai Akuntansi Keperilakuan.

Dalam bidang ilmu ini, perilaku manusia diperhitungkan untuk melihat efeknya terhadap data-data akuntansi.

Tidak hanya dalam wujud satu arah, dalam bidang ilmu ini juga mempelajari bagaimana akuntansi memberikan pengaruh terhadap perilaku manusia.

Terutama ketika pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bisnis.

Dengan kata lain, cabang dari ilmu akuntansi ini mengkaji keterkaitan dan pengaruh antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi dan sebaliknya.

Riset keperilakuan merupakan salah satu area penelitian yang penting dalam akuntansi.

Fokus utamanya adalah bagaimana para pengguna informasi akuntansi mengambil keputusan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Mcintyre (1973), misalnya, berupaya untuk menemukan apakah informasi replacement cost lebih bermanfaat dibandingkan informasi historical cost dalam mengevaluasi actual annual rate of return.

Dengan kata lain, riset ini berupaya untuk memahami informasi apa yang dipilih dan bagaimana informasi tersebut diproses.

Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan

Perkembangan riset dalam bidang akuntansi keperilakuan telah menjadi fokus utama bagi para peneliti di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini terutama karena peningkatan kesadaran akan pentingnya memahami peran perilaku manusia dalam praktik akuntansi, serta pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan keuangan dan kinerja organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang perkembangan riset dalam akuntansi keperilakuan:

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Perkembangan riset dalam akuntansi keperilakuan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, didorong oleh kemajuan dalam metodologi penelitian, teknologi, dan pemahaman konsep-konsep perilaku manusia. Dengan pendekatan multidisipliner, fokus pada pengembangan teori baru, dan penerapan hasil riset dalam praktik bisnis, riset akuntansi keperilakuan terus memberikan kontribusi yang berharga bagi pemahaman kita tentang hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi.

Perkembangan Kajian Ilmu Akuntansi Keperilakuan

Akhir-akhir ini, akuntansi keperilakuan telah menjadi salah satu bidang riset akuntansi yang tumbuh dengan pesat.

Riset behavioral accounting memiliki tujuan untuk memahami dan mengkaji perilaku manusia, seperti manajer dan investor, yang dapat memengaruhi proses akuntansi dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keuangan.

Riset ini mencakup berbagai aspek akuntansi, seperti akuntansi manajemen, akuntansi keuangan, pengawasan, pengendalian intern, dan audit.

Pemahaman perilaku manusia membantu para akuntan menentukan solusi yang dapat digunakan oleh manajer dan investor untuk mengambil keputusan yang lebih baik.

Riset behavioral accounting juga mencakup konsep yang berhubungan dengan keterlibatan manajer dalam pengambilan keputusan, kompetisi bisnis, dan aspek-aspek etika akuntansi.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan di bidang ini mencakup penelitian tentang interaksi antara manajer dan investor, efek kepemimpinan terhadap keputusan akuntansi, dan dampak dari kompetisi bisnis.

Beberapa peneliti telah mengembangkan model matematis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keputusan akuntansi yang diambil oleh manajer.

Model-model ini dapat membantu para akuntan untuk memahami mengapa seseorang bertindak dalam cara tertentu, dan menganalisis dampak yang ditimbulkan dari tindakan tersebut.

Selain itu, riset behavioral accounting juga telah mencakup penelitian tentang aspek etika akuntansi. Riset ini mencakup konsep seperti penipuan akuntansi, kesalahan pengungkapan, dan praktik korupsi yang terkait dengan akuntansi.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik bagi para akuntan tentang etika akuntansi dan membantu mereka mengembangkan strategi untuk mencegah dan mengidentifikasi perilaku yang tidak etis.

Riset behavioral accounting telah berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian yang telah dilakukan dalam bidang ini menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku manusia yang terlibat dalam proses akuntansi.

Dengan demikian, riset ini membantu para akuntan untuk mengembangkan solusi yang lebih baik untuk mengambil keputusan akuntansi yang lebih bijaksana.

Baca juga: Perilaku Biaya: Pengertian Lengkap, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Bagaimana pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia?

Akuntansi keperilakuan juga berfokus pada bagaimana sistem akuntansi dapat meningkatkan atau memengaruhi perilaku dan hasil yang diinginkan.

Sistem akuntansi adalah kumpulan prosedur dan peraturan yang membangun proses untuk memfasilitasi pelaporan keuangan, pembelian, penjualan, dan transaksi lainnya. Sistem ini dapat mempengaruhi perilaku manusia di dalam organisasi.

Lebih lanjut, sistem akuntansi juga berdampak pada seluruh staf termasuk pengambilan keputusan, kebijakan, dan strategi.

Selain itu, sistem akuntansi juga dapat mempengaruhi perilaku manusia secara negatif. Sistem akuntansi yang kompleks dapat membuat karyawan merasa tertekan dan tidak nyaman.

Sedangkan sistem yang terlalu berorientasi pada keuntungan juga dapat mengurangi komitmen karyawan terhadap organisasi dan sistem yang terlalu ketat dapat menghambat fleksibilitas dan inovasi.

Baca juga: Sistem Informasi Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Komponen dan Jenisnya

Penganggaran dan Perencanaan

Selain itu, tujuan organisasi atau perusahaan juga harus diformulasikan dan menjadikannya sebagai fokus dari penganggaran dan perencanaan.

Selain tujuan, penganggaran dan perencanaan juga harus difokuskan untuk melihat adanya interaksi perilaku dari masing-masing individu.

Penganggaran, level kesulitan dalam mencapai tujuan, hingga konflik antar tujuan merupakan bagian dari dimensi yang dimaksud dalam area ini.

Semua dimensi tersebut harus diperhatikan sehingga bisa menciptakan keselarasan antara tujuan organisasi atau perusahaan dengan tujuan masing-masing individu.

Keselarasan antara dua bagian penting ini nantinya bisa menjadi pondasi pengembangan organisasi atau perusahaan oleh tim manajemen.